ABG MEMPERKOSA SAPI AKHIRNYA DINIKAHKAN DENGAN SAPI

Seorang ABG(Anak Baru Gede) dinikahkan dengan seekor sapi betina di dekat laut kawasan Kabupaten Jembrana, Bali.

Lima hari sebelum dinikahkan, remaja warga Desa Yehembang, Jembrana, itu kepergok menyetubuhi seekor sapi milik Wayan Yasa. Anak remaja tertangkap basah oleh Gusti Ngurah Dinar, yang kala itu melintas bersama kakaknya di tepi pantai Jembrana, yang kerap digunakan untuk menggembalakan sapi.

Melihat peristiwa aneh tersebut, Dinar langsung melaporkannya kepada petugas desa setempat.

Setelah itu, Bendesa Pakraman, Desa Yehembang, Ida Bagus Legawa, pun mengusutnya. Dia, antara lain, meminta keterangan kepada remaja tersebut maupun para saksi dan pemilik sapi.

Akhirnya setelah dimusyawarahkan muncul kesepakatan bahwa ABG tersebut harus dinikahkan dengan sapi yang disetubuhinya. Prosesi pernikahan manusia dengan sapi itu dilakukan dilaut dengan prosesi Agama Hindu. Dalam prosesi pernikahan tersebut si pemuda mengenakan pakaian adat Bali, dan sapi betina dihias dengan kain putih layaknya pengantin perempuan.

ABG dan sapi bersanding hanya berjarak satu meter dengan sapi yang tengah hamil 3 bulan.  Upacara dipimpin seorang pemangku. Bagian dari prosesi upacara Pecaruan atau pembersihan desa tersebut dimulai sekitar pukul 12.00 Wita.

Sebelum acara dimulai, ratusan warga Yehembang memadati lokasi persetubuhan abg dengan sapi di tepi pantai, Banjar Pasar. remaja tersebut terus tertunduk selama prosesi kemungkinan malu karena ditonton banyak orang. Keluargapun ikut malu dan sempat pingsan, apalagi hampir semua warga jembrana turut menyaksikan prosesi pernikahan yang langka tersebut.

Menurut pengakuan pelaku, pemerkosaan terhadap sapi di Jembrana mengaku tidak merasa bersetubuh dengan sapi melainkan dengan seorang wanita berwajah cantik.

Menurut pemangku adat setelah prosesi pernikahan tersebut sapi harus dilarung ditengah laut, diharapkan dengan prosesi tersebut desa bisa bersih kembali karena menurut kepercayaan Agama Hindu jika ada manusia berbuat tidak senonoh dengan binatang desa akan kotor dan bisa menimbulkan bencana bila tidak dilangsungkan upacara.

Upacara ini merupakan bagian dari ritual pembersihan desa dari kotor. Upacara ini juga mendapat penjagaan dari polisi.



Terkait: 05 06 07

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*