METODE, MODEL, STRATEGI, PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

A. Pengertian

Metode pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada muridnya.
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Model pembelajaran. pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu

Media pembelajaran adalah suatu alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ada banyak tujuan dari penggunaan alat ini beberapa diantaranya adalah untuk membangkitkan pikiran, perhatian, perasaan, serta meningkatkan kemampuan belajar para murid.

B. Metode Ceramah

Ceramah adalah metodologi pembelajaran yang penyampaian informasi pembelajaran kepada murid dilakukan dengan cara lisan. Metode ini sangat cocok diterapkan di tempat dengan jumlah pendengar dengan yang cukup besar.

Metode ceramah bisa aplikasikan di dalam kelas atau di dalam gedung dengan jumlah murid yang cukup banyak. Dengan menggunakan metode ini, seorang pengajar akan lebih mudah menjelaskan materi-materinya. Bahkan proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif.

Ada banyak tujuan dari metode pembelajaran ini.  Salah tujuannya adalah bisa membantu murid untuk belajar tanpa harus memiliki buku pembelajaran. Akan tetapi, metode pembelajaran ini juga memiliki beberapa kekurangan dan keunggulan, berikut ini penjelasannya.

Keunggulan Metode Ceramah

Dengan Menggunakan metode ini maka suasana kelas akan lebih kondusif dan tenang. Seorang pengajar lebih memiliki porsi besar dalam mengatur kegiatan kelas dan setiap murid memiliki kegiatan yang sama.

Efisiensi waktu dan tenaga juga cukup baik. Salah satunya adalah setiap murid dapat dengan cepat dan mudah menerima informasi yang disampaikan guru. Sehingga pelajaran dapat berjalan dengan efektif dan lancar.

Selain itu, metode ceramah juga bisa bermanfaat untuk membiasakan murid untuk memaksimalkan pendengarannya dalam mendapatkan suatu informasi. Metode ini sangat tepat digunakan untuk murid yang memiliki kecerdasan yang bagus. Hal tersebut karena ketika seorang murid menerima informasi bisa lebih mudah dalam memahaminya.

Kekurangan Metode Ceramah

Selain terdapat keunggulan yang baik, metode ceramah ini juga memiliki beberapa kelemahan. Dalam menggunakan metode ini maka kondisi kelas akan dipegang dan di atasi sepenuhnya oleh guru. Bahkan guru juga menjadi kurang tahu perkembangan anak didiknya secara pasti.

Dengan menggunakan metode ceramah ini proses timbal balik dan pemahaman seorang anak akan berbeda. Bahkan lebih parahnya anak tidak dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik.

Dengan menggunakan metode ceramah ini proses timbal balik dan pemahaman seorang anak akan berbeda. Bahkan lebih parahnya anak tidak dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik.

C. Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan sebuah metode pembelajaran yang berkaitan dengan pemecahan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang. Metode yang satu ini sangat cocok diterapkan pada kelompok yang berjumlah tidak terlalu banyak.

Dalam praktiknya metode diskusi ini lebih mengutamakan interaksi yang terjadi antar individu.  Serta untuk merangsang daya pikir pada setiap peserta diskusi.

Macam-macam Diskusi

Metode diskusi juga memiliki beberapa jenis diskusi. Setiap jenis diskusi tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Nah setiap guru harus lebih tau mengetahui jenis-jenis diskusi tersebut supaya dapat dipraktekkan kepada anak didiknya dengan baik. Berikut ini macam-macam diskusi menurut jenis penyampaiannya:

Diskusi Formal

Diskusi formal dapat ditemukan di berbagai lembaga.  Misalnya saja di pemerintah dan semi pemerintah. Dalam diskusi yang satu ini dibutuhkan adanya ketua sebagai pengatur jalannya diskusi. Serta seorang penulis atau notulen untuk mencatat setiap apa yang terjadi di dalam proses diskusi.

Pada umumnya acara yang dilakukan tersebut berbentuk formal seperti yang dilakukan oleh para wakil rakyat di acara sidang DPR.

Jika pada praktiknya di lingkup sekolahan maka harus dapat mengumpulkan siswa dalam jumlah yang cukup banyak. Karena metode ini dilakukan secara formal maka setiap tindakan dalam diskusi ini harus mendapatkan izin dari moderator. Hal tersebut perlu dilakukan agar keadaan tetap kondusif dan proses diskusi bisa  berjalan dengan baik.

Diskusi non-Formal

Dalam diskusi non-formal aturan tidak seketat seperti yang ada pada jenis diskusi formal. Karena, diskusi ini tidak bersifat formal atau resmi. Contoh yang paling sederhana dalam diskusi non formal ini adalah diskusi yang berlangsung di dalam keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk berbicara sesuai kapasitasnya.

Perlu diingat bahwa dalam diskusi non formal tidak harus ada moderator ataupun notulen acara. Seandainya di dalam dunia pendidikan, dapat berupa kegiatan kelompok belajar. Pada setiap anggota kelompok belajar akan saling berbagi informasi atau pertanyaan untuk dipecahkan dan di cari solusinya secara bersama-sama.

Diskusi Panel

Metode diskusi panel terdapat dua jenis anggota diskusi, yaitu anggota aktif dan tidak aktif. Bagi anggota aktif mereka akan ikut terlibat di dalam forum diskusi. Sebaliknya anggota yang tidak aktif, mereka tidak akan melibatkan diri di dalam diskusi lebih sederhananya hanya sekadar menjadi pendengar.

Para anggota tidak aktif adalah bagian dari beberapa kelompok yang saat itu menjadi anggota aktif atas nama kelompok mereka.

Diskusi Symposium

Metode diskusi symposium hampir mirip dengan diskusi formal, hanya saja diskusi ini dalam penyampaian pendapat dilakukan oleh beberapa orang pemrasaran. Setiap anggota yang menjadi penasaran akan menyampaikan ke depan banyak orang secara bergantian.

Nah, disitulah mereka akan menyampaikan pendapat-pendapatnya sendiri. Ciri yang melekat pada diskusi ini adalah tidak mencari kebenaran untuk suatu masalah, Namun hanya sebagai sarana menyampaikan pendapat saja.

LectureDiscussion

Metode diskusi ini tidak jauh beda dengan diskusi ceramah. Dalam praktiknya diskusi ini bertujuan untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Misalnya saja seorang guru memberikan masalah kepada beberapa kelompok muridnya untuk didiskusikan.

Kemudian guru memberikan sedikit pengarahan untuk memecahkannya. Setiap kelompok akan mendiskusikannya dengan anggota kelompoknya dan hasil diskusi dilaporkan kepada guru.

Ada jenis metode diskusi di sekolahan yang dilihat dari orang yang berperan di dalam diskusi, sebagai berikut:

 1. Guru berperan sebagai pusat diskusi, yaitu guru memiliki peran yang lebih dominan di dalam diskusi dibanding dengan muridnya. Biasanya peran murid dalam metode ini akan cenderung lebih sedikit.

 2. Murid sebagai pusat diskusi, yaitu murid memiliki peran yang cukup besar di dalam jalannya diskusi. Para murid dituntut lebih aktif pada jenis diskusi jenis ini.

Keunggulan Metode Diskusi

Dengan menggunakan metode diskusi proses belajar mengajar dapat membangun suasana kelas yang lebih menarik dan tidak membosankan. Karena, setiap murid akan terfokus pada masalah yang sedang didiskusikan bersama-sama. Setiap murid akan dituntut untuk berani menyampaikan pendapatnya serta berpikir secara mendalam.

Selain itu, metode diskusi ini mengajarkan kepada para murid untuk mampu bersikap kritis dan sistematis dalam berpikir. Serta mampu untuk bersikap toleran dalam menemukan temannya yang memiliki pendapat yang berbeda. Dan yang paling penting adalah pengalaman setiap murid mengenai etika dalam bermusyawarah.

Pada umumnya hasil dari diskusi ini adalah berupa kesimpulan dari masalah akan dapat dengan mudah diingat oleh para murid. Hal itu terjadi karena, para murid mengikuti alur berdiskusi dan mendapatkan hal-hal yang menurut mereka menarik.

Kelemahan Metode Diskusi

Dalam metode ini pastinya setiap murid dituntut untuk aktif, dan tentu tidak semua murid mampu mengikuti metode tersebut. Metode ini lebih cenderung diisi oleh siswa yang memang dianggap pandai dan para murid yang berani berbicara. Maka dari itu, bagi murid yang kurang berani, mereka akan memiliki peluang yang kecil untuk bisa berpartisipasi dalam jalannya diskusi.

Berbeda lagi jika seorang guru memang mewajibkan setiap muridnya untuk bicara. Jika guru tidak mampu mengatur jalannya diskusi, maka arah perdiskusian tidak akan terarah dengan baik dan bisa jadi jalannya diskusi akan keluar dari pembahasan. Maka dapat disimpulkan bahwa metode diskusi membutuhkan banyak waktu bahkan bisa jadi tidak berjalan dengan efektif.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*