MEMBUAT MESIN PENETAS TELOR

Untuk membuat mesin tetas diperlukan dan bahan-bahan sebagai berikut

A. Bahan yang diperlukan

  1. Thermometer
  2. Thermostat
  3. Triplek 3 mm ukuran 100 cm x 60cm
  4. Kayu reng ukuran 3 cm x 4 cm
  5. Kawat ram/strimin 1,5 meter
  6. Kaca 2 mm (34 cm x 12 cm)
  7. Paku 5 cm (paku triplek) secukupnya
  8. 8 buah bohlam lampu 5 watt
  9. Engsel, kabel, dan Steker.
  10. Baki air

B. Alat Untuk Membuat

  1. Gergaji
  2. Palu
  3. Alat ukur (meteran/penggaris)

C. Cara Pembuatan mesin tetas

  • Membuat Rangka, potong kayu reng dengan panjang masing-masing 60 cm = 8 buah, 100 cm = 4 buah, kemudian buatlah rangka seperti ini

mesin tetas

  • Membuat penutup sisi rangka, Tutuplah rangka yang telah dibuat menggunakan triplek, pada sisi samping atau diatas kotak di beri ventilasi. fungsi fentilasi ini agar terjadi pergantian udara dalam mesin penetas, berikut contohnya

mesin tetas 2

  • Buat tempat telur dengan kawat ram/strimin, ukuran sama dengan panjang dan lebar mesin tetas bagian dalam

mesin tetas 3

  • Menempatkan tempat telor, tempat telor yang telah dibuat dapat dimasukkan dalam mesin tetas seperti ini

mesin tetas 4

  • Buat pintu untuk menutup bagian depan mesin

mesin tetas 5

  • Pasang termostat, tempat lampu serta lampu seperti berikut

mesin tetas 6

  • Hasil terakhir mesin penetas seperti ini

mesin tetas 7

D. Setting mesin tetas sebelum pemakaian

Sebelum menggunakan mesin tetas terlebih dahulu kita ketahui fungsi dari masing-masing alat

  1. Lampu berfungsi sebagai pemanas
  2. Termometer berfungsi mengetahui temperatur pada mesin
  3. Termostat berfungsi sebagai sakelar otomatis untuk mengatur suhu mesin
  4. Baki air berfungsi mengatur kelembapan mesin

Sebelum digunakan suhu mesin harus diseting terlebih dahulu,

Cara setting suhu: Nyalakan lampu bohlam dan letakkan Thermometer di dalam mesin tetas. Tutup pintu pada mesin tetas, amati Thermometernya. Setelah suhu ruangan dalam mesin tetas sudah mencapai 100° F atau 38° C, buka pintu, kemudian putar ulir pada Thermostat sampai bagian atas Thermostat menyentuh tombol kecil yang akan mebuat lampu padam.

Lampu akan menyala kembali apabila suhu di dalam mesin menurun, dan akan kembali padam ketika suhu mencapai batas yang sudah kita tentukan tadi. Hal itu akan terjadi berulang-ulang secara otomatis.

Masukkuan baki yang sudah diberi air dan letakkan di bawah rak telur. Kapasitas rak telur antara 330 – 350 butir telur burung Puyuh, atau 150 butir telur ayam.

E. Cara menetaskan Telor Pada mesin tetas

    1. Sortir/pilih telor yang akan ditetaskan, betuk oval normal, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil..
    2. Persiapan Menggunakan Mesin Penetas Telur
      • Bersihkan dari kuman dan penyebab penyakit unggas dengan menyemprotkan air panas dan jangan menggunakan bahan kimia.
      • Bak air diisi dengan air hangat kemudian tutup memakai kain sampai kain dapat terendam.
      • Lakukan uji coba selama 24 jam untuk mendapat temperatur udara yang stabil. Temperatur yang baik sekitar 103° Fahrenheit.

Penetasan Telor ayam, Waktu menetas 21 hari

Hari ke Pekerjaan
Hari ke 1 Telur dimasukkan pada pagi hari, bagian ujung di bawah dan bagian tumpul di atas dengan sudut 40°. Tutup lubang ventilasi udara.
Hari ke 2 Pintu penetas masih tertutup.
Hari ke 3 Telur diputar 3 kali sehari, Pagi jam 07.00, Siang jam 12.00, Sore jam 19.00, Telur jangan dikeluarkan dari mesin penetas
Hari ke 4 Telur dibalik dan didinginkan dengan cara membuka lubang ventilasi ¼ bagian selama 15 menit.
Hari ke 5 Telur dibalik dan didinginkan ventilasi dibuka ½ bagian
Hari ke 6 Telur didinginkan dan dibalik ventilasi dibuka ¾ bagian
Hari ke 7 Telur dibalik dan didinginkan ventilasi dibuka seluruhnya. Buang telur yang kosong, jika telur telihat jernih bagian dalamnya maka kosong dan singkirkan saja.
Hari ke 8 Hari ke 8 – 13 : Telur dibalik dan didinginkan, minimal sehari 3 kali
Hari ke 14 Telur dibalik dan diginginkan kemudian cari telur yang bibitnya mati. Telur yang mati terlihat lingkaran darah atau cairan sedangkan yang hidup akan telihat suatu titik dengan cabang.
Hari ke 15  Hari ke 15 – 17 : Telur dibalik dan didinginkan, minimal sehari 3 kali
Hari ke 18  Telur dibalik kemudian mesin tidak dibuka lagi sampai menetas.
Hari ke 19 Telur mulai retak, gantungkan kain basah tetapi jangan sampai menetes pada pipa pengantar panas. Fungsinya untuk menambah kelembaban udara pada mesin penetas.
Hari ke 20 Telur mulai menetas. Pada kaca pengintai ditutup dengan kertas atau kain hitam.
Hari ke 21  Telur sudah menetas, kain dan bak air dikeluarkan dari mesin tetas.
Hari ke 22 Anak ayam dipindahkan ke peti induk buatan

Penetasan Telor Puyuh, Waktu menetas 17 hari

Hari ke Pekerjaan
Hari ke 1 Hari ke 1 – 2: Pada dua hari pertama ini jaga suhu dalam ruangan penetasan sebesar 37oC atau 100oF, ventilasi semuanya dalam keadaan tertutup rapat, dan pintu mesin penetas jangan dibuka-buka. Belum dilakukan pembalikan telur
Hari ke 3 Suhu masih sama 37oC atau 100oF, pada hari ini ventilasi mulai dibuka ¼ bagian, pembalikan telur mulai dilakukan sekurang-kurangnya dua kali sehari, pembalikan telur dilkukan dengan menggelindingkan telur dengan telapak tangan, jangan dilakukan dengan memutar telur satu persatu karena akan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga suhu ruangan menjadi dingin
Hari ke 4 Suhu masih sama 37oC atau 100oF, pada hari ini ventilasi mulai dibuka  ½ bagian, pembalikan telur mulai dilakukan sekurang-kurangnya dua kali sehari
Hari ke 5 Suhu masih sama 37oC atau 100oF, pada hari ini ventilasi mulai dibuka ¾ bagian, pembalikan telur mulai dilakukan sekurang-kurangnya dua kali sehari
Hari ke 6 Hari ke 6 – 7: Suhu masih sama 37oC atau 100oF, ventilasi terbuka seluruhnya. pembalikan telur mulai dilakukan sekurang-kurangnya dua kali sehari
Hari ke 8 Hari ke 8 – 13: Suhu ruangan dijaga stabil sama seperti sebelumnya, ventiasi semua terbuka dan proses pembalikan telur masih tetap dilakukan.
Hari ke 14 Hari ke 14 – 17: Mulai hari ke-14 pembalikan telur dihentikan sampai dengan penetasan. Jika proses penetasan normal, misalna listrik jarang mati dan suhu stabil pada 37oC,
Hari ke 17 Hari ke 17 – 18: anak puyuh telah selesai menetas. Pemindahan anak puyuh ke kandang box dilakukan setelah bulu-bulu anak puyuh sudah mengering.

Penetasan Telor Bebek, Waktu menetas 28 hari

Hari ke Pekerjaan
Hari ke 1 Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
Ventilasi ditutup rapat
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke 2 Ventilasi dibiarkan tertutup sampai Hari ke 3
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke 3 Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari Hari ke 4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke 4 Pembalikan telur harian sesuai jadwal Hari ke 3
Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke 5 Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka ½ bagian
Kontrol suhu (38°C)
Hari ke 6 Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka ¾ bagian
Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke 7 Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
Ventilasi dibuka seluruhnya
Hari ke 8 Hari ke 8 – 13 : Pembalikan telur harian
Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke 14 Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas
Hari ke 15 Hari ke 15 – 20 :
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke 21 Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke 22 Hari ke 22 – 25
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke 26 Hari ke 26  – 27
Pembalikan telur dihentikan
Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari

Alat -alat yang digunakan

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*