BESARAN DAN SATUAN

A. Cakupan Materi

  • Fisika dan Ruang Lingkupnya
  • Alat Ukur, Besaran dan Satuan
  • Dimensi
  • Angka Penting
  • Evaluasi

B. Fisika dan Ruang Lingkupnya

  • Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alami”.
  • Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam
  • Tujuan mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda,serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi

C. Alat Ukur, Besaran dan Satuan

Fisika lahir dan berkembang dari hasil percobaan dan pengamatan. Percobaan (eksperiman) dan pengamatan (observasi) memerlukan pengukuran (measurement) dengan bantuan alat-alat ukur, sehingga diperoleh data/hasil pengamatan yang bersifat kuantitaf.

Tabel Contoh Alat-alat Ukur

Panjang Besaran Massa Waktu Listrik
Mistar (penggaris) Neraca Analitis Dua Lengan Jam Ampere meter
Rollmeter (Meter Kelos) Neraca Ohauss Stopwatch Volt meter
Jangka Sorong Neraca lengan Gantung Jam Atom Ohm meter
Mikrometer Sekrup Neraca Digital Jam Matahari

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran.

Besaran menurut besarnya terbagi menjadi dua macam yaitu Besaran Pokok dan Besaran Turunan, Jika dilihat dari arahnya Besaran ada dua macam yaitu Besaran Skalar dan Besaran Vektor.

Besaran Pokok (Base Quantities) adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dijabarkan dari besaran lain. Besaran pokok ada 7

Tabel 7 Besaran Pokok

BESARAN SIMBOL SATUAN SIMBOL
Panjang l meter m
Massa m kilogram kg
Waktu t sekon s
Kuat arus listrik I ampere A
Suhu T kelvin k
Jumlah zat n mol mol
Intensitas cahaya J kandela cd

Besaran turunan (Derived Quantities) adalah besaran fisika yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Besaran turunan banyak sekali contoh besaran turunan

Tabel Contoh besaran turunan

Besaran Asal Satuan
Volume panjang x lebar x tinggi m³, cm³, liter
Percepatan kecepatan/waktu m/s²
Massa Jenis massa / volume (kg)/(m3)
Gaya massa x percepatan (kg) (m/s2)
Usaha gaya x perpindahan (kg)(m/s2)(m)
Daya Usaha/waktu (kg)(m/s2)(m)/(s)
Tekanan gaya/luas (kg)(m/s2)/m2
Momen Gaya gaya × panjang lengan momen (kg) (m/s2)(m)
Energi Kinetik massa x percepatan gravitasi x tinggi (kg)(m/s2)(m)
Energi Potensial  1/2 × massa × (kecepatan)2 (kg)(m/s)2
Momentum massa x kecepatan (kg)(m/s)
Impuls gaya x selang waktu (kg)(m/s2)(s)
Berat massa x percepatan gravitasi  (kg)(m/s2)
Berat Jenis berat/volume  (kg)(m/s2)/(m3)
Kecepatan Jarak/waktu  m/s

Besaran Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh: perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan lain-lain.

Besaran Skalar adalah besaran yang mempunyai nilai dan tidak memiliki arah.

Satuan adalah perbandingan dalam proses pengukuran suatu besaran dengan besaran lain

Sistem metrik adalah sistem pengukuran desimal yang disetujui secara internasional

Sistem satuan yang biasa digunakan pada besaran pokok dan besaran turunan asalah sistem Satuan Internasional (SI) atau biasa dikenal sebagai sistem metrik yaitu meter, kilogram dan sekon yang disingkat MKS.

Sistem satuan lain selain MKS yaitu sistem CGS (centimeter, gram, sekon). Adapula British Engineering System yang biasa disebut sebagai sistem FPS (foot, pound, sekon). Satuan-satuan lain yang biasa digunakan tetapi bukan sistem internasional Inchi, Foot, Feet, ons, beruk, idu dll.

Tabel Awalan Metrik SI

10n Prefiks Simbol Skala pendek Skala panjang
24 yotta- Y Septillion Quadrillion
21 zetta- Z Sextillion Trilliard / Seribu triliun
18 exa- (eksa-) E Quintillion Trillion / Triliun
15 peta- P Quadrillion Billiard / Seribu biliun
12 tera- T Trillion / Triliun Billion / Biliun
9 giga- G Billion / Biliun Milliard / Seribu miliar
6 mega- M Juta/Satu juta 1 000 000
3 kilo- k Ribu/Seribu 1 000
2 hekto- h Ratus/Seratus 100
1 deka- da Puluh/Sepuluh 10
0  –  –  –  –
-1 desi- d Sepersepuluh 0.1
-2 centi- c Seperseratus 0.01
-3 mili- m Seperseribu 0.001
-6 mikro- µ Sepersejuta 0.000 001
-9 nano- n Billionth Milliardth
-12 piko- p Trillionth Billionth
-15 femto- f Quadrillionth Billiardth
-18 atto- a Quintillionth Trillionth
-21 zepto- z Sextillionth Trilliardth
-24 yocto- y Septillionth Quadrillionth

D. Dimensi

Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbo ( lambang ) besaran pokok. Dengan kata lain dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.

Tabel Dimensi

BESARAN SATUAN LAMBANG
Panjang Meter (m) [L]
Massa Kilogram (kg) [M]
Waktu Sekon (s) [T]
Kuat arus listrik Ampere (A) [I]
Suhu Kelvin (k) [K]
Jumlah zat Mol (mol) [N]
Intensitas cahaya Kandela (cd) [J]

Cara menentukan dimensi suatu besaran dapat menggunakan cara seperti berikut:

  1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri.
  2. Setiap suku berdimensi sama.

Contoh : Dimensi Kecepatan =   Jarak / waktu

Besaran Simbol Dimensi Ditulis
Jarak S [L]
Waktu t [T]
Kecepatan v = s / t [L]/[T] [L][T]-2

Dimensi besaran pada kedua ruas persamaan sama, maaka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan persamaan tersebut benar.

E. Angka Penting

Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil

Kebalikan dari angka penting disebut angka eksak yaitu angka yang diperoleh dari membilang.

Aturan penulisan angka penting

  1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
  2. Angka nol disebelah kanan angka bukan nol, bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus misal garis bawah.
  3. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol adalah angka penting.
  4. Angka nol disebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting.
  5. Bilangan sepuluh berpangkat (10n), bukan merupakan angka penting

Contoh : Lihat aturan-aturan diatas

  1. 45678 Kg = 5 angka penting
  2. 35000 = 2 angka penting, 35000 = 4 angka penting
  3. 5608 = 4 angka penting, 56,08 = 4 angka penting
  4. 0,0087 = 2 angka penting
  5. 56 x 104 = 2 angka penting

Aturan penjumlahan/pengurangan angka penting

Hasil penjumlahan angka penting hanya menghasilkan satu angka taksiran

  1. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan pasti menghasilkan angka pasti.
  2. Penjumlahan/pengurangan angka pasti dengan taksiran meghasilkan angka taksiran.

Contoh

  • penjumlahan angka penting

  • pengurangan angka penting

Aturan perkalian/pembagian angka penting

  1. Perkalian antar angka pasti dengan angka pasti hasilnya angka pasti.
  2. Perkalian antar angka pasti dengan taksiran hasilnya angka taksiran.
  3. Hasil perkalian/pembagian angka penting menghasilkan angka penting yang paling sedikit

Contoh perkalian angka penting

Contoh pembagian angka penting

8,8 : 1,222 = 3,6903 = 3,7

7,788 : 2,2 = 3,54 = 3,5

F. Evaluasi


Segera

  1. Silabus, Rpp Besaran dan Satuan
  2. Presentasi Besaran dan Satuan
  3. Materi Besaran dan Satuan
  4. Soal-soal dan Kunci Jawaban

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*